Rabu, 13 Oktober 2010

PERBANDINGAN EKONOMI KOPERASI INDONESIA DENGAN NEGARA CHINA

Ekonomi Koperasi Indonesia

Sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi.
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Ia mendirikan Koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. R. Aria Wiriatmadja atau Tirto Adisuryo, yang kemudian dibantu pengembangannya oleh pejabat Belanda dan akhirnya menjadi program resmi pemerintah.
Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 (Ahmed 1964, h. 57) yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya.
Jikalau pertumbuhan koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam (Soedjono 1983, h.7) maka selanjutnya tumbuh pula koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan dan kemudian koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan produksi. Perkembangan koperasi dari berbagai jenis kegiatan usaha tersebut selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada suatu bentuk koperasi yang memiliki beberapa jenis kegiatan usaha.
Ekonomi Koperasi China
Delegasi organisasi gerakan koperasi China yang dipimpin Bai Lichen akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 8-11 Februari 2007 guna meningkatkan kerja sama ekonomi antargerakan koperasi di kedua negara itu.
Kehadiran organisasi gerakan koperasi China tersebut memenuhi undangan Dekopin setelah pada Oktober 2006 delegasi organisasi gerakan Indonesia mengunjungi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi itu.
Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Dekopin Benny A. Kusbini mengatakan kunjungan delegasi gerakan koperasi China bernilai strategis bagi peningkatan kerja sama koperasi di kedua negara.
"China merupakan pasar yang luas, pertumbuhan ekonominya sekarang 10%. Sekarang semua melirik China, Asean juga Afrika. Indonesia dan China memiliki sejarah panjang," ujarnya kepada Bisnis kemarin. 

Perbandingan Ekonomi Koperasi Indonesia Dengan Negara China

Jadi, peluang koperasi di China cukup besar untuk bisa dimanfaatkan. Sebagai gambaran, omzetnya mencapai US$80 miliar per tahun dengan keuntungan anggota US$6 miliar.
Di Indonesia, jumlah koperasi mencapai 130.730 unit di mana sebanyak 93.402 unit di antaranya merupakan koperasi aktif. 
 
sumber : www.google.com

1 komentar:

  1. kurangnya informasi dari pemerintah indonesia tentang koprasi yang menyebabkan kecilnya minat masyarakat untuk berkoprasi

    BalasHapus